Belajar KPR: Panduan Praktis Memahami Kredit Pemilikan Rumah

Hello Sobat KPR Hunters! Ngajuin KPR buat beli rumah impian itu rasanya campur aduk, ya. Excited, tapi deg-degan juga. Nah, biar nggak syok pas prosesnya, kamu wajib tahu nih soal biaya-biaya yang perlu disiapkan. Jangan sampai cuma siap uang DP aja, eh, ujung-ujungnya pusing karena biaya lain-lain. Yuk, kita bahas bareng! Biaya-Biaya yang Harus Disiapkan Saat Mengajukan KPR 1. Uang Muka (Down Payment / DP) Ini yang paling obvious ya, Sob! Bank biasanya minta DP minimal 10-20% dari harga rumah. Kalau harga rumah Rp500 juta, ya siapin minimal Rp50-100 juta. Tips: "Jangan lupa DP ini wajib disiapin di awal. Nggak bisa nyicil kayak beli motor, ya!, pastikan dengan developernya, bisanya developer mengadakan promo gratis DP" 2. Biaya Provisi Bank Bank itu nggak cuma nyuruh bayar cicilan, tapi juga minta biaya provisi di awal. Biasanya sekitar 1% dari total pinjaman. Kalau kamu pinjam Rp400 juta, biaya provisinya Rp4 juta. Tips: "Cek promo bank, kadang ada yang suka kasih disk...

Hello Sobat KPR Hunters! Punya rencana ngambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR)? Nah, satu hal penting yang sering bikin galau itu soal milih tenor. Mau pendek biar cepat lunas, atau panjang biar cicilan ringan? Yuk, kita bahas tips asyik dan santai buat milih tenor KPR yang paling cocok buat kamu! Apa Itu Tenor KPR? Tenor itu bahasa gampangnya adalah jangka waktu pinjaman KPR yang kamu pilih. Biasanya mulai dari 5, 10, 15, bahkan sampai 25 tahun. Semakin panjang tenor, cicilannya lebih ringan, tapi total bunga yang kamu bayar bakal lebih gede. Kebalikannya, tenor pendek bikin bunga lebih kecil, tapi cicilannya lebih berat. Tips Memilih Tenor KPR yang Pas 1. Kenali Dulu Kondisi Keuangan Kamu Sebelum milih tenor, lihat dulu keuangan kamu. Punya banyak tanggungan lain? Kalau iya, mending ambil tenor panjang biar cicilan nggak bikin kamu megap-megap tiap bulan. Kalau penghasilan udah stabil dan nggak ada utang gede, tenor pendek bisa jadi pilihan biar cepat lunas. Tips Lucu: “Jangan sampai hi...

Halo, Calon Pemilik Rumah Impian! Punya rumah sendiri lewat KPR (Kredit Pemilikan Rumah) emang impian banyak orang. Tapi, gimana kalau tiba-tiba ada berita kenaikan PPn (Pajak Pertambahan Nilai) jadi 12%? Jangan buru-buru ciut nyali! Di artikel ini, kita bakal bahas tuntas soal hubungan KPR dan PPn 12% sambil kasih tips biar kamu tetap bisa punya rumah tanpa banyak drama. Apa Itu PPn dan Hubungannya dengan KPR? Buat yang belum tahu, PPn adalah pajak yang dikenakan atas barang atau jasa yang kita beli, termasuk properti. Kalau kamu beli rumah lewat KPR, harga rumah itu biasanya udah termasuk PPn. Nah, ketika PPn naik dari 11% ke 12%, otomatis harga rumah juga naik. Jadi, siapa yang bakal nanggung kenaikan ini? Kamu, calon pembeli rumah! Dampaknya ke Harga Rumah dan KPR Harga Rumah Melonjak Misalnya, harga rumah Rp500 juta. Dengan PPn 11%, pajaknya Rp55 juta. Kalau jadi 12%, pajaknya naik jadi Rp60 juta. Selisih Rp5 juta mungkin keliatan kecil, tapi kalau harga rumah miliaran? Duh, lumay...

  Mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) adalah salah satu langkah besar menuju mimpi punya rumah sendiri. Tapi gimana kalau kamu masih punya pinjaman online (pinjol)? Apakah ini jadi masalah? Tenang, kita bahas dengan gaya santai tapi tetap berbobot! Mengapa Pinjaman Online Bisa Jadi Masalah Saat Ajukan KPR? Sebelum masuk ke solusinya, yuk kita pahami dulu kenapa punya pinjaman online bisa bikin proses KPR jadi lebih menantang: Histori Kredit Jadi Sorotan Bank akan cek histori kredit kamu lewat Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Kalau pinjol kamu ada tunggakan atau telat bayar, itu bisa bikin nilai kreditmu jeblok. Rasio Utang Terhadap Penghasilan (Debt-to-Income Ratio) Bank punya rumus sederhana: total cicilan nggak boleh lebih dari 30-40% dari penghasilan bulananmu. Kalau cicilan pinjol + KPR melampaui batas ini, peluang KPR-mu disetujui bisa kecil. Citra Pinjol di Mata Bank Beberapa bank melihat pinjol sebagai indikator bahwa seseorang mungkin kurang mampu mengel...

Pernah ngalamin drama antara KPR dan kartu kredit? Tenang, kamu nggak sendiri! Banyak yang bingung apakah kartu kredit jadi batu sandungan buat KPR. Nah, kita bakal bahas ini dengan gaya santai, humoris, dan penuh solusi. Jangan lupa siapin kopi, biar makin enjoy bacanya! ☕😄 1. Belum Punya Kartu Kredit? BISA KPR Kok! Kalau kamu mikir, "Ah, nggak punya kartu kredit nih, KPR bisa nggak ya?" Jawabannya: BISA BANGET! Bank tetap bisa memproses KPR kamu walau belum pernah punya kartu kredit. Tapiii, biasanya mereka bakal cek riwayat keuanganmu dari sumber lain, seperti rekening tabungan atau cicilan lain. 2. Ditolak KPR Gara-Gara Kartu Kredit Bermasalah? Oh No! Nah, ini nih yang sering bikin pusing. Masalah kartu kredit bisa jadi momok besar buat KPR, terutama kalau: Telat Bayar Tagihan: Tiga bulan aja ngaret bayar, bank bakal langsung curiga. Jadi, sebelum ajukan KPR, pastikan tagihan kartu kreditmu lancar, ya! Tunggakan Kartu Kredit Lama: Pernah tutup kartu tapi ada sisa tagih...

Mau tahu kenapa pengajuan kredit kamu bisa diterima atau malah ditolak? Ternyata, bank nggak asal setujuin, lho. Mereka punya standar yang disebut 5 C . Yuk, simak penjelasannya biar kamu makin paham. Siapa tahu setelah baca ini, kamu langsung cus ke bank buat ajukan kredit! 🚀 1. Character (Karakter) Nah, ini tentang "reputasi" kamu, geng! Bank bakal cek gimana historis pembayaran kamu. Pernah telat bayar cicilan? Suka lupa bayar utang? Kalau iya, siap-siap dapat stempel "merah." Jadi, jaga nama baik finansialmu, ya! Tips Jitu: Selalu bayar tagihan tepat waktu. Bank suka calon debitur yang disiplin, kayak murid teladan. 😜 2. Capacity (Kapasitas) Ini soal kemampuan kamu bayar cicilan. Bank nggak mau kamu jadi debitur yang megap-megap karena keuangan seret. Mereka akan cek pendapatan kamu dan membandingkan dengan angsuran yang bakal kamu bayar. Tips Jitu: Pastikan penghasilanmu cukup buat bayar cicilan plus kebutuhan sehari-hari. Kalau gaji pas-pasan, coba cari opsi...

Halo, para bos dan juragan usaha! Punya bisnis keren tapi bingung gimana cara urus KPR? Jangan pusing dulu. Yuk, kita bahas syarat-syaratnya dengan gaya santai dan seru. Dijamin, habis baca ini, urus KPR bakal berasa lebih gampang. Plus, ada bonus tips biar makin mulus! 😉 Syarat KPR untuk Pengusaha KTP Kamu & Pasangan (Kalau Ada) KTP itu kayak "tiket masuk" buat urus KPR. Pastikan masih berlaku, ya. Kalau udah nikah, KTP pasangan juga wajib disiapin. Kartu Keluarga Pastikan alamat di KK sama kayak di KTP. Kalau beda, segera update, biar bank nggak bingung soal domisili kamu. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Pengusaha harus taat pajak, dong. NPWP ini wajib buat urus KPR. Kalau belum punya, buruan bikin di kantor pajak terdekat. SIUP/TDP (Surat Izin Usaha Perdagangan/ Tanda Daftar Perusahaan) Ini bukti kalau usahamu resmi dan terdaftar. Bank bakal ngecek ini buat memastikan bisnis kamu jalan lancar. Akte Pendirian CV atau PT Buat kamu yang punya CV atau PT, akta pendirian in...

Profesional sibuk kayak kamu juga bisa punya rumah impian lewat KPR, lho! Tapi sebelum angkat telepon buat hubungi bank, yuk pastikan syarat-syarat KPR-nya sudah lengkap. Kita bahas bareng dengan gaya santai biar nggak tegang, plus ada bonus tips tambahan biar makin gampang. 😉 Syarat-Syarat KPR untuk Profesional KTP Kamu & Pasangan (Kalau Ada) Cek masa berlaku KTP dulu, ya. Jangan sampai expired kayak janji-janji mantan! Kalau udah nikah, KTP pasangan juga harus ada. Kartu Keluarga Kartu keluarga ini kayak bukti kalau kamu beneran bagian dari "tim". Pastikan alamatnya sama dengan KTP. Kalau beda, buru-buru deh update datanya. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Ini wajib buat yang penghasilannya udah kena pajak. Kalau belum punya, langsung urus ke kantor pajak, biar nggak ada alasan bank buat nolak KPR-mu. Surat Izin Praktek Buat kamu yang kerja sebagai dokter, arsitek, konsultan, atau profesi lainnya, surat izin praktek ini bukti resmi kalau kamu memang profesional di bidang...

Mau rumah impian tapi budget terbatas? Tenang, KPR jawabannya! Tapi sebelum ke bank, pastikan syarat-syaratnya udah siap, terutama buat kamu yang karyawan. Yuk, cek daftar syaratnya, kita bahas dengan santai dan ada bumbu humornya biar nggak boring. 🚀 Syarat-Syarat Wajib KPR untuk Karyawan KTP Kamu & Pasangan (Kalau Ada) Cek lagi KTP-mu, jangan sampai udah expired. Kalau belum nikah, nggak masalah, tapi kalau udah, jangan lupa KTP pasangan juga, biar nggak ada yang ngambek pas akad KPR. Kartu Keluarga Ini bukti kalau kamu emang bagian dari keluarga, bukan anak ilang. Pastikan alamatnya sesuai sama KTP, ya! Kalau beda, cepetan perbarui, daripada ditolak bank. NPWP Kata bank, kalau mau ngajuin KPR, wajib punya NPWP. Jadi, ini semacam paspor buat urusan keuangan besar. Kalau belum punya, cus bikin dulu! Slip Gaji Terakhir Bank butuh tahu kalau kamu punya penghasilan tetap. Jadi, slip gaji adalah "bukti cinta" dari kantor buat meyakinkan bank bahwa kamu mampu bayar cicilan. ...

Mau KPR tapi pengen yang sesuai syariat Islam? Tenang, KPR Syariah solusinya! Tapi, sebelum mulai, yuk kenalan dulu sama istilah-istilah KPR Syariah biar nggak bingung pas ngobrol sama bank. Siap-siap, istilahnya gampang dipahami kok, dan kali ini kita bikin bahasannya seru plus ada humornya. Let's go! 🚀 1. Akad Ini tuh ibarat janji manis di depan Allah. Akad adalah kesepakatan antara kamu (nasabah) dan bank. Ada ijab (janji dari bank) dan kabul (jawaban manis darimu), semuanya sesuai syariat. Jadi, semacam "janji halal" sebelum akad nikah sama rumah impianmu. 2. Prinsip Syariah Prinsip syariah ini adalah aturan mainnya. Semua transaksi harus halal, jauh dari riba, dan sesuai hukum Islam. Istilahnya, ini kayak panduan biar main aman di dunia perbankan Islami. 3. Dewan Pengawas Syariah (DPS) Mereka adalah "satpam syariah" yang tugasnya ngecek semua aktivitas bank biar tetap halal. DPS ini kayak ustaz-ustaz jempolan yang ditunjuk langsung sama DSN-MUI. Kalau DPS ...

Mau KPR lancar kayak jalan tol tengah malam? Pastikan dokumen kamu komplit dan nggak kadaluarsa! Berikut ini tips asyik biar persiapan dokumen KPR jadi gampang dan nggak ribet. 1. KTP Kamu & Pasangan (Kalau Ada) Sebelum serahin KTP ke bank, cek dulu masa berlaku. Kalau udah mau expired, buruan diperpanjang deh! Jangan sampai serahin KTP mati, ntar bank malah bingung dan proses KPR kamu jadi lama. Ingat ya, identitas valid itu syarat utama! 2. Kartu Keluarga (KK) Pastikan alamat di KK sama dengan KTP. Kalau belum cocok, segera update biar nggak ada drama pas proses KPR. Bank butuh data konsisten, jadi jangan sampai beda alamat bikin ribet sendiri. 3. Akta Nikah (Buat yang Udah Married) Bank cuma nerima akta nikah resmi dari Kantor Catatan Sipil atau KUA. Kalau belum urus, tenang aja! Beberapa bank bisa fleksibel dan terima akta lahir anak sebagai pengganti sementara. Tapi jangan lupa, tetap ada surat pernyataan tinggal bersama, ya. 4. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Punya kredit di a...

Mau punya rumah idaman? Tenang, proses KPR tuh nggak seribet drama sinetron kok! Nih, gue kasih tau alur lengkapnya biar lo bisa siap-siap tanpa kebanyakan pusing. Baca sampai habis ya.. 1. Nyari Rumah Idaman (Ya iyalah, masa mau KPR tapi belum tau rumah yang mau dibeli?!) Sebelum ngajuin KPR, pastiin dulu rumah yang mau dibeli sesuai selera lo. Kalau beli rumah baru dari developer, cek track record mereka, ya! Jangan sampai ketipu brosur doang. Kalau pilih rumah bekas, ngobrol deh sama tetangga sekitar. Jangan-jangan ada cerita horror yang belum lo tau. 2. Pilih Bank yang Asik Buat lo yang beli rumah dari developer, biasanya ada bank rekanan yang siap bantu. Tapi kalau beli rumah bekas, lo bisa bebas pilih bank mana aja. Tipsnya: cari bank dengan bunga paling ramah kantong dan layanan yang nggak bikin kepala lo panas. 3. Siapkan Dokumen Penting Nih, dokumen-dokumen wajib yang perlu lo siapin: KTP yang masih berlaku (jangan sampai expired ya, Sob!) Kartu Keluarga Slip gaji atau laporan...

Siapa sih yang nggak mau proses KPR-nya lancar dan cepat? Nah, buat kamu yang lagi mikir-mikir atau udah mulai ngurusin KPR, berikut ini ada tips kece supaya prosesnya nggak pakai drama. Yuk, simak! 1. Sediakan Dokumen yang Up-to-Date Ini langkah pertama dan paling penting. Pastikan semua dokumen kamu terbaru dan valid. Cek deh: KTP : Masih berlaku atau udah expired? Kartu Keluarga : Datanya udah bener semua belum? Rekening Tabungan : Berikan mutasi rekening 3 bulan terakhir. Slip Gaji : Gunakan slip gaji terbaru. Buat kamu yang profesional atau pengusaha, jangan lupa: Sertakan izin usaha/profesional yang masih aktif. Perhatikan masa berlakunya, ya. Dokumen basi = proses mundur! 2. Jujur Itu Kunci Pas interview sama pihak bank, jawablah semua pertanyaan dengan apa adanya. Jangan melebih-lebihkan atau malah bohong. Apalagi sampai ngasih dokumen palsu. Selain melanggar hukum, bank juga punya cara buat ngecek keaslian dokumenmu. Jadi, better safe than sorry! 3. Pastikan Kamu Mudah Dihubun...

Kalau ngomongin rumah idaman, pasti gak jauh-jauh dari istilah KPR alias Kredit Pemilikan Rumah. Tapi, apa sih sebenarnya KPR itu? Yuk, kita kupas tuntas dari awal sampai akhir dan bikin kamu semangat punya rumah sendiri! KPR: Jalan Ninja Menuju Rumah Idaman KPR adalah kredit yang diberikan bank atau lembaga keuangan buat kamu yang pengen beli rumah. Rumahnya bisa rumah baru, rumah bekas, atau bahkan renovasi rumah yang udah kamu punya. Serunya lagi, KPR juga bisa dipakai untuk kebutuhan konsumtif lainnya, kayak beli furniture kece, kendaraan bermotor, atau kebutuhan konsumtif lainnya. Tapi inget ya, ini bukan buat modal bisnis atau beli stok barang dagangan. Jaminan KPR: Rumah Jadi Agunan Nah, ngomongin soal agunan alias jaminan, biasanya rumah yang mau kamu beli itu langsung jadi jaminannya. Contohnya, kalau kamu ambil KPR Pembelian , rumah yang akan dibeli otomatis jadi agunan. Sedangkan untuk KPR Multiguna atau KPR Refinancing , rumah yang udah kamu miliki sebelumnya bakal dijad...

Pernah bingung dengan istilah KPR yang bikin kepala puyeng? Tenang, kita bahas satu per satu Yuk, biar makin paham pas ngurus rumah idaman! 1. Agunan Barang yang dijadiin jaminan ke bank. Biasanya sih rumah yang mau dibeli. 2. Akta Kredit/Perjanjian Kredit Surat sakti yang isinya aturan main antara kamu dan bank. Baca dulu sebelum tanda tangan ya! 3. APHT (Akta Pemasangan Hak Tanggungan) Ini bukti kalau sertifikat rumah kamu lagi dijaminkan ke bank. 4. Approval Saat kredit kamu disetujui. Biasanya lewat tangan pimpinan bank atau komite kredit. 5. Appraisal Bank ngecek berapa harga pasar rumah kamu. Penting biar tahu nilai agunannya, tapi kalau beli rumah baru dari developer biasanya harga rumahnya sesuai dengan harga dari developernya 6. Asuransi Kebakaran Asuransi wajib biar rumah kamu aman dari risiko kebakaran. 7. Asuransi Jiwa Asuransi buat lindungi ahli waris kalau terjadi sesuatu dengan kamu. 8. Buy Back Guarantee Developer janji beli balik properti kalau proyeknya gak selesai te...

Kalau ngomongin KPR, kamu pasti mikirnya cuma buat beli rumah, kan? Eh, ternyata KPR punya banyak "adik" alias produk turunan yang bisa disesuaikan sama kebutuhan kamu. Yuk, kita bahas satu per satu biar makin paham! 1. KPR Reguler Ini KPR yang paling umum, cocok buat beli rumah baru atau rumah bekas. Mau rumah di kota atau di desa, KPR ini jawabannya. 2. KPR Renovasi Punya rumah tapi pengen upgrade jadi lebih kece? Pakai KPR Renovasi! Tinggal siapkan rencana anggaran dan sketsa renovasi, bank bakal bantu wujudkan mimpimu. 3. KPR Top Up KPR kamu sudah berjalan beberapa tahun dan nilai rumah naik? Kamu bisa ajukan top-up! Dapat dana segar buat kebutuhan lain, misalnya renovasi atau biaya pendidikan. 4. KPR Take Over Gak puas sama bank lama? Tenang, kamu bisa alihkan KPR ke bank lain dengan bunga yang lebih oke. Namanya KPR Take Over. 5. KPR Multiguna Butuh dana buat hal konsumtif? Pakai rumah sebagai jaminan dengan KPR Multiguna. Bisa buat biaya nikah, pendidikan, atau liburan...

Agunan itu apaan sih? Gampangnya, agunan adalah barang atau hak yang kamu "titipkan" ke bank sebagai jaminan kalau mau pinjam uang. Barang ini bisa apa aja, mulai dari yang kelihatan kayak motor atau rumah, sampai yang gak kelihatan kayak deposito atau hak tagih. Tujuannya? Ya, biar bank yakin kamu bakal bayar utang! Sebelum barang jadi agunan, bank pasti cek dulu barangnya. Nih, ada 5 aspek penting yang mereka perhatikan: Marketability (Mudah Dijual) : Barangnya gampang dijual lagi, gak ribet. Ascertainability (Jelas dan Pasti) : Nilai barang harus jelas, bukan yang susah dinilai kayak barang antik atau pusaka. Stability of Value (Nilainya Stabil) : Gak boleh barang yang harganya naik-turun kaya roller coaster. Transferability (Mudah Dipindahin) : Barangnya harus gampang banget kalau mau dipindah tangan. Legality (Legal dan Sah di Mata Hukum) : Harus ada bukti hukum yang jelas, biar bank tenang dan punya hak lebih dulu kalau barangnya dilelang. Jenis Agunan: Siapa Takut? Agu...